Rumah Luka Surabaya

Kami Ahlinya Sunat Tanpa Sakit

Rumah Luka Surabaya

Rumah Luka Surabaya adalah layanan medis terhadap luka baik kecelakaan maupun penyakit. Didirikan atas dasar kepedulian dan keprihatinan terhadap banyaknya penderita penyakit diabetes (diabetisi) yang harus diamputasi anggota tubuhnya ketika terjadi luka yang menahun (kronis), seolah-olah amputasi adalah satu-satunya cara agar luka tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kami juga Melayani Sunat Modern di Surabaya, dengen berbagai metode sunat terbaru.

  • Jl, Kalilom Lor 1 Gg. Tembusan 1 No.61 B2. Surabaya
  • 0856-3478-387
  • info@lukakusembuh.com
  • https://lukakusembuh.com/
Me

Keunggulan Kami

Kami adalah layanan perawatan luka modern dan sunat dengan teknologi terbaru berikut beberapa keunggulan kami :

Tenaga Ahli 99%
Peralatan Terbaru 98%
Perawatan Luka Modern 99%
Metode Sunat Aman dan Cepat 100%

Tenaga Ahli

Dokter dgn jam terbang tinggi;

Metode Terbaru

Menguasai metode sunat canggih.

Perawatan Luka Modern

Sunat Sambil Nonton Film 3D.

Populer

Lebih dari seribu pasien.

Aman dan Sehat

Menggunakan Alat Sekali Pakai.

Metode Nyaman

Menggunakan Aplikasi Bius.

0
Klien RLS
0
Kota
0
Apresiasi dan Pujian
0
Desa dan Kecamatan
  • Mendeteksi Keparahan Luka Bakar Berdasarkan Derajatnya (Plus Cara Perawatannya)

    Luka bakar adalah salah satu cedera rumah tangga yang paling umum terjadi. Seringnya karena terkena piringan logam setrika, knalpot mobil atau motor, hingga terciprat air mendidih atau api saat memasak.
    Luka bakar terjadi karena sel-sel kulit mengalami kerusakan akibat terkena paparan benda panas, listrik, atau bahan kimia tertentu. Meski begitu, tidak semua kasus luka bakar sama persis, lho! Antara luka bakar karena tersundut setrika dan luka bakar akibat terjebak dalam kebakaran, misalnya, memiliki tingkat keparahan dan potensi risiko yang berbeda sehingga cara penanganannya pun tentu berbeda. Maka dari itu, yuk, pelajari lebih lanjut seputar derajat luka bakar dan perawatannya untuk masing-masing.

    Tingkatan derajat luka bakar plus cara penanganannya


    Cara menangani luka bakar tergantung dari tingkatan keparahannya, atau disebut juga dengan derajat luka bakar. Derajat luka bakar itu sendiri terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu derajat satu, derajat dua, dan derajat tiga.
    Semakin tinggi derajat luka bakar Anda, maka dampaknya pada tubuh akan semakin parah dan mungkin semakin rumit juga penanganannya. Supaya lebih jelas, mari kita kupas satu per satu.

    Luka bakar derajat satu

    diet luka bakar gas gangrene
    Derajat luka bakar pertama disebut juga dengan luka bakar superfisial. Pasalnya, kerusakan kulit yang terjadi hanya mengenai epidermis atau lapisan kulit yang paling luar. Jadi, tingkat keparahannya tergolong paling ringan dan mudah ditangani.
    Tanda-tanda Anda mengalami luka bakar derajat satu adalah:
    • Kulit kemerahan.
    • Peradangan atau bengkak ringan.
    • Nyeri yang masih dapat ditahan.
    • Kulit kering dan mengelupas, biasanya saat luka bakar mulai sembuh.
    Karena luka bakar derajat satu ini hanya mengenai lapisan kulit paling atas, maka tanda-tanda tersebut biasanya akan hilang saat sel-sel kulit mati mulai terkelupas dan tergantikan dengan yang baru.

    Cara penanganan

    Luka bakar derajat satu masih terhitung mudah penanganannya dan bisa dilakukan sendiri di rumah dengan:
    • Mengalirkan air dingin pada kulit yang terbakar selama lima menit. Hindari mengompresnya pakai es batu karena dapat memperparah luka bakar.
    • Minum paracetamol atau ibuprofen untuk membantu mengurangi rasa sakit.
    • Oleskan gel lidah buaya atau krim dingin untuk menenangkan kulit yang memerah.
    • Oleskan salep antibiotik dan balut dengan kasa untuk menghindari gesekan dengan benda sekitar. Jangan gunakan kapas untuk menutupi luka bakar. Serat-serat kapas dapat menempel pada luka dan malah memicu infeksi.
    Waktu penyembuhan luka derajat satu pun lebih cepat, sekitar 7 sampai 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut. Jadi, kulit Anda masih bisa kembali mulus seperti semula.
    Walaupun bisa diobati sendiri di rumah, Anda tetap dianjurkan untuk pergi ke dokter jika mengalami luka bakar jenis ini. Terlebih jika area lukanya meluas hingga lebih dari 9 sentimeter dan mengenai wajah atau sendi tubuh utama, seperti lutut, tumit, kaki, pundak, siku, lengan, atau tulang belakang.

    Luka bakar derajat dua

    obat luka bakar
    Tingkat keparahan luka bakar derajat dua cenderung lebih serius daripada tingkatan pertama. Pasalnya, area kerusakan sel-sel kulit sudah mulai menembus epidermis hingga mengenai sebagian dermis atau lapisan kulit dalam.
    Tanda-tanda luka bakar ini biasanya meliputi kulit yang melepuh, memerah, dan terasa perih. Area luka bakar juga tampak basah dan mengkilap. Terkadang, kondisi ini juga dapat memicu pertumbuhan jaringan parut mengandung nanah yang disebut dengan luka bakar eksudat (fibrinous exudate).
    Cara penanganan
    Lama penyembuhan luka bakar derajat kedua bisa berbeda-beda pada tiap orang. Semakin parah lepuhannya, semakin lama pula masa penyembuhannya. Namun, orang yang terkena luka bakar jenis ini biasanya akan sembuh dalam waktu 2 sampai 3 minggu tanpa pertumbuhan jaringan parut.
    Maka itu, segera atasi luka bakar Anda dengan cara:
    • Aliri area kulit yang melepuh dengan air dingin selama 15 menit
    • Minum paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meredakan nyeri
    • Hindari menutup area luka bakar dengan kapas agar tidak memperparah infeksi
    Bagi Anda yang mengalami luka bakar jenis ini, sebaiknya selalu jaga area luka bakar tetap bersih dan balut dengan kain kasa. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan infeksi dan mempercepat penyembuhan.
    Sebaiknya, tetap konsultasikan ke dokter untuk membantu menyembuhkan luka bakar Anda. Terlebih bila kondisi ini terjadi pada area wajah, tangan, bokong, selangkangan, dan kaki.

    Luka bakar derajat III

                                                                     Sumber: Healthline
    Dibandingkan derajat luka bakar lainnya, luka bakar jenis ini adalah yang paling parah. Pasalnya, kerusakan yang terjadi pada kulit lebih lebar dan merusak jaringan subkutan kulit.
    Tanda-tanda Anda mengalami luka bakar derajat ketiga meliputi:
    • Timbul area putih atau cokelat gelap pada kulit.
    • Kulit kasar dan terkelupas.
    • Ada penebalan kulit yang tampak seperti lilin dan meluas.
    Jangan sekali-kali mencoba untuk mengobati luka bakar derajat tiga sendiri karena sangat rentan terhadap infeksi. Sebaiknya cepat-cepat pergi ke IGD rumah sakit terdekat untuk menangani luka bakar Anda. Biasanya, dokter akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan jaringan parut dan menyembuhkan luka bakar.

    sumber : https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/mengenal-derajat-luka-bakar/ 
  • Macam – Macam Luka Dan Penanganannya


    Pengertian Luka
    Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
    Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
    1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
    2. Respon stres simpatis
    3. Perdarahan dan pembekuan darah
    4. Kontaminasi bakteri
    5. Kematian sel
    Jenis Luka:
    1.   Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka.
    Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi
    Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi.
    Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna.
    Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds) adalah terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.
    2.    Berdasarkan Kedalaman Dan Luasnya Luka.
    • Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
    • Stadium II : Luka “Partial Thickness”. Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
    • Stadium III : Luka “Full Thickness”. Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
    • Stadium IV : Luka “Full Thickness”. Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
    3.    Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka.
    Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
    Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
    MACAM LUKA dan PENANGANANYA
    1.   Vulnus excoriasi (Luka lecet)
    a)   Pengertian : Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi dibanding luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf nyeri di kulit.
    b)  Cara penanganan : Pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka terlebih dahulu menggunakan NaCl 0,9%, dan bersiaplah mendengar teriakan pasien, karena jenis luka ini tidak memungkinkan kita melakukan anastesi, namun analgetik boleh diberikan. Setelah bersih, berikan desinfektan. Perawatan jenis luka ini adalah perawatan luka terbuka, namun harus tetap bersih, hindari penggunaan IODINE salep pada luka jenis ini, karena hanya akan menjadi sarang kuman, dan pemberian IODINE juga tidak perlu dilakukan tiap hari, karena akan melukai jaringan yang baru terbentuk.
    2.   Vulnus punctum (Luka tusuk)
    a)    Pengertian : Luka tusuk biasanya adalah luka akibat logam, nah yang harus diingat maka kita harus curiga adalanya bakteri clostridium tetani dalam logam tersebut.
    b)   Cara penanganan : Hal pertama ketika melihat pasien luka tusuk adalah jangan asal menarik benda yang menusuk, karena bisa mengakibatkan perlukaan tempat lain ataupun mengenai pembuluh darah. Bila benda yang menusuk sudah dicabut, maka yang harus kita lakukan adalah membersihkan luka dengan cara menggunakan H2O2, kemudian didesinfktan. Lubang luka ditutup menggunakan kasa, namun dimodifikasi sehingga ada aliran udara yang terjadi.
    3.   Vulnus contussum (luka kontusiopin)
    a)    Pengertian : luka kontusiopin adalah luka memar, tentunya jangan diurut ataupun ditekan-tekan, karena hanya aka mengakibatkan robek pembuluh darah semakin lebar saja.
    b)   Cara penanganan : Yang perlu dilakukan adalah kompres dengan air dingin, karena akan mengakibatkan vasokontriksi pembuluh darah, sehingga memampatkan pembuluh-pembuluh darah yang robek.
    4.    Vulnus insivum (Luka sayat)
    a)    Pengertian : luka sayat adalah jenis luka yang disababkan karena sayatan dari benda tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebgainya. Jenis luka ini biasanya tipis.
    b)   Cara penanganan : yang perlu dilakukan adalah membersihkan dan memberikan desinfektan.
    5.    Vulnus schlopetorum
    a)    Pengertian : jenis luka ini disebabkan karena peluru tembakan, maka harus segera dikeluarkan tembakanya.
    b)   Cara penanganan : jangan langsung mengeluarkan pelurunya, namun yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan H2O2, berikan desinfektan dan tutup luka. Biarkan luka selama setidaknya seminggu baru pasien dibawa ke ruang operasi untuk dikeluarkan pelurunya. Diharapkan dalam waktu seminggu posisi peluru sudah mantap dan tak bergeser karena setidaknya sudah terbentuk jaringan disekitar peluru.
    6.    Vulnus combustion (luka bakar)
    a)    Pengertian : adalah luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit dengan zat panas seperti air panas(air memdidih), api, dll.
    b)   Cara penanganan : Penanganan paling awal luka ini adalah alirkan dibawah air mengalir, bukan menggunakan odol apalagi minyak tanah. Alirkan dibawah air mengalir untuk perpindahan kalornya. Bila terbentuk bula boleh dipecahkan, perawatan luka jenis ini adalah perawatan luka terbuka dengan tetap menjaga sterilitas mengingat luka jenis ini sangat mudah terinfeksi. Dan ingat kebutuhan cairan pada pasien luka bakar.
    7.    Luka gigitan.
    a)    Pengertian : luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti serangga, ular, dan binatang buas lainya. Kali ini luka gigitan yang dibahas adalah jenis luka gigitan dari ular berbisa yang berbahaya.
    b)   Cara penanganan : mengeluarkan racun yang sempat masuk ke dalam tubuh korban dengan menekan sekitar luka sehingga darah yang sudah tercemar sebagian besar dapat dikeluarkan dari luka tersebut. Tidak dianjurkan mengisap tempat gigitan, hal ini dapat membahayakan bagi pengisapnya, apalagi yang memiliki luka walaupun kecil di bagian mukosa mulutnya. Sambil menekan agar racunnya keluar juga dapat dilakukan pembebatan( ikat) pada bagian proksimal dari gigitan, ini bertujuan untuk mencegah semakin tersebarnya racun ke dalam tubuh yang lain. Selanjutnya segera mungkin dibawa ke pusat kesehatan yang lebih maju untuk perawatan lanjut.
    8.    Laserasi atau Luka Parut.
    a)    Pengertian : Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit, misalnya karena jatuh saat berlari.
    b)   Cara penanganan : Cara mengatasi luka parut, bila ada perdarahan dihentikan terlebih dahulu dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan kasa steril atau saputangan/kain bersih. Kemudian cuci dan bersihkan sekitar luka dengan air dan sabun. Luka dibersihkan dengan kasa steril atau benda lain yang cukup bersih. Perhatikan pada luka, bila dijumpai benda asing ( kerikil, kayu, atau benda lain ) keluarkan. Bila ternyata luka terlalu dalam, rujuk ke rumah sakit. Setelah bersih dapat diberikan anti-infeksi lokal seperti povidon iodine atau kasa anti-infeksi.
    9.    Terpotong atau Teriris
    a)    Pengertian : Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong.
    b)   Cara penanganan : menangani perdarahan terlebih dahulu yakni dilakukan dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kasa steril atau kain yang bersih. Bila ada pembuluh nadi yang ikut terpotong, dan cukup besar, dilakukan pembalutan torniquet. Pembalutan dilakukan dengan menempatkan tali/ikat pinggang/saputangan pada bagian antara luka dan jantung secara melingkar, kemudian dengan menggunakan sepotong kayu/ballpoint tali/ikat pinggang/saputangan tadi diputar sampai lilitannya benar-benar kencang. Tujuan cara ini untuk menghentikan aliran darah yang keluar dari luka. Setelah itu, luka ditutup dan rujuk ke rumah sakit. Pembebatan torniquet dilakukan pada lengan atas atau paha. Pembebatan di tempat lain tidak akan efektif. Pada luka yang teriris dioles anti infeksi kemudian ditutup kasa steril.
    PENANGANAN LUKA (secara umum)
    Dalam penanganan luka, sudah umum diketahui bahwa salah satu yang harus dilakukan adalah tindakan debridement. Debridement bertujuan untuk membuat luka menjadi bersih sehingga mengurangi kontaminasi pada luka dan mencegah terjadinya infeksi. Debridement bisa dilakukan dengan beberapa cara, dari yang kurang invasif hingga invasif, yaitu debridement secara biologik, mekanik, otolitik, enzimatik, dan surgical.
    PROSES PENYEMBUHAN LUKA
    1.   Fase Inflamasi
    adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan.
    2.   Fase Proliferatif
    adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
    3.   Fase Maturasi
    Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
    • Usia, Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan
      • Infeksi, Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
      • Hipovolemia, Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
      • Hematoma, Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
      • Benda asing, Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (Pus).
      • Iskemia, Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
      • Diabetes, Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
      • Pengobatan, Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera, Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan, Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

    HUBUNGI KAMI SEKARANG JUGA

    Jangan sungkan untuk menghubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan detil.

    ADDRESS

    Jl, Kalilom Lor 1 Gg. Tembusan 1 No.61 B2. Surabaya – Jawa Timur 60129

    EMAIL

    info@rumahlukapacitan.com

    TELEPHONE

    0852-3374-5939

    MOBILE

    0856-3478-387